Konsulat Malaysia Kuliah Umum di UIN Ar-Raniry, Bahas Kepemimpinan ASEAN 2025

By Admin


nusakini.com, Banda Aceh (Kemenag) --- Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar kuliah umum bersama Konsulat Jenderal Malaysia, Tuan Shahril Nizam Abdul Malek, Senin (11/11/2024). Kegiatan yang digelar di Aula Biro Rektor Lantai III UIN Ar-Raniry Aceh ini mengangkat tema “Keakraban Hubungan Dua Hala Malaysia-Indonesia dan Malaysia Selaku Pengurusi ASEAN 2025”.

Kuliah umum ini diikuti mahasiswa Malaysia yang sedang menempuh studi di UIN Ar-Raniry, mahasiswa UIN Ar-Raniry, serta pimpinan universitas dan fakultas.Dalam pemaparannya, Konjen Shahril menjelaskan sejarah ASEAN sejak terbentuknya melalui Deklarasi Bangkok 1967 hingga peran penting Malaysia dalam memimpin ASEAN pada 2025.

"ASEAN awalnya fokus pada kerja sama ekonomi antara lima negara pendiri. Kini, ASEAN beranggotakan 10 negara, dan Timor Leste mungkin segera bergabung," kata Shahril.

Ia menekankan bahwa ASEAN saat ini berfokus pada menciptakan komunitas yang sejahtera dan berorientasi pada masyarakat.

"Kami ingin masyarakat ASEAN merasakan kehidupan yang lebih baik dari hari ke hari. Malaysia dan Indonesia juga aktif mengadvokasi isu global, termasuk mendukung Palestina di panggung internasional," ujarnya.

Shahril juga menyampaikan visi ASEAN yang lebih humanis pada 2025 dengan mempererat keterlibatan masyarakat ASEAN dan memperkokoh hubungan antarnegara.

"Pendahulu kita membangun ASEAN sebagai 'House'. Kini, tugas kita menjadikannya 'Home' yang bermakna bagi semua," ucapnya menutup kuliah umum.

Rektor UIN Ar-Raniry, Mujiburrahman, dalam sambutannya, menekankan pentingnya hubungan erat antara Malaysia dan Indonesia, khususnya di bidang akademik.

"Kami berharap mahasiswa asal Malaysia bisa berbagi informasi seputar studi di UIN Ar-Raniry. Harapannya, ini menjadi dasar bagi kebijakan yang mendukung lebih banyak pelajar Malaysia untuk studi di Aceh," kata Mujiburrahman.

​​​Ia juga mengajak mahasiswa Indonesia memperhatikan peluang beasiswa studi lanjutan di Malaysia untuk program magister dan doktoral setelah lulus dari UIN Ar-Raniry.

Mujiburrahman menyoroti hubungan historis antara Aceh dan Malaysia yang telah terjalin lama, dengan banyak warga Aceh yang menempuh pendidikan dan bekerja di Malaysia. Sebaliknya, mahasiswa Malaysia yang belajar di Aceh turut mempererat hubungan kedua bangsa.

"Semoga hubungan ini terus berkembang. Kami juga berharap kerja sama UIN Ar-Raniry dengan universitas di Malaysia makin kuat," ungkapnya.

UIN Ar-Raniry diketahui telah mengadakan seminar internasional di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) selama dua tahun terakhir sebagai bagian dari upaya mempererat jalinan akademik.

Mujiburrahman juga berharap Konsul Malaysia dapat mendukung peningkatan hubungan akademik antara kedua negara. (*)